Nato


No Action Talk Only...
Itulah salah satu fenomena dunia kerja saat ini, saat orang lain berkeringat dan berpikir keras mengerjakan sesuatu, dia hanya bisa bicara, menilai, menuding dan mencari celah-celah kesalahan orang lain. Saat "si lebah pekerja" telah menyelesaikan sesuatu, dia akan tampil dipanggung megah dengan segala bualannya akan kehebatannya. Saat si lebah pekerja sedikit keliru, dia akan mempopulerkan lagu gunjingan. Saat si lebah kalap dan terbakar, dia lari menyelamatkan diri dan siap-siap dengan segala tameng kemunafikannya.

Hari itu, ada rapat lagi.. si NATO berkoar-koar lagi dengan segala ide jeniusnya, membuat si dungu2 meneteskan air liur kekagumannya. Si NATO bertindak bak pahlawan agung membela si rakyat miskin papa... si lebah pekerja muak tak tahan dengan segala ocehannya.
Ada juga si ular, senyum sana senyum sini, elegan, umpat sana umpat sini, saat bertuan dengan Nato dia menganguk-anggukkan patuknya, saat dibelakang Nato dia menjulurkan lidah berbisanya.
Berada di ruangan itu bak menonton sandiwara kampungan atau opera sabun murahan. menyesal juga tadi datang kesini, mending tidur atau nge-blok.
Saat ini lebih asyik bicara dengan hati nurani, dia baik, mau mendengar apa saja, mau menerima apa saja, koreksi nya tajam tanpa celah. Nurani tidak perlu didatangi jauh-jauh, dia dekaaat sekali, setia dan meluangkan waktu kapan saja dimana saja. Maka aku lebih suka dengan Nurani... Mendengarkan dia bicara, lebih indah daripada mengikuti seminar yang paling mahal sekalipun.

0 komentar:

Posting Komentar