Pagi yang cerah




Selamat pagi...

Keramaian pagi ini dimulai dengan kumandang azan subuh yang bersahutan dari penjuru kompleks. Diikuti dengan kicauan burung-burung yang mempersiapkan diri mereka menjalani takdir hari ini. Matahari perlahan tapi pasti unjuk gigi atas kuasanya di bumi.

Pagi ini, seperti biasanya.
Matahari mengambil tugasnya Menyinari bumi, menerangkan alam dan mencerahkan hati.
Burung-burung dan hewan lainnya sibuk mencari makanan untuk mengenyangkan perut mereka.Anak-anak sekolah, penjaja makanan, sopir angkot, petugas kebersihan, penjaja koran, pegawai, mahasiswa, pengangguran, dan semua isi bumi mulai menggeliatkan tanda-tanda kehidupan.

Alam.. seperti biasanya, rutin, tak kenal lelah, tak kenal capek, tak kenal unjuk rasa. Komitmen alam sangat tinggi. Tanpa mereka tak ada pagi yang cerah, tak ada kegembiraan daun-daun yang membutuhkan cahaya untuk memasak makanannya, tak ada keceriaan anak-anak berangkat sekolah, tak ada senyum tukang koran, tak kan ada keindahan.

Masih mengantuk, lelah yang tak terhingga, berjuang menuju kamar mandi..
uuggkkkhh... BERHASIL. aku bangun, aku hidup, kuselesaikan hari, kubereskan jadwal, kuikuti komitmen alam.
ayo matahari temani aku...!!!

Hatiku separuh pulih dari kesuramannya, tapi mentari berhasil menghapus kelabunya.
Hatiku mulai cerah, sehangat mentari, seindah pagi..
semerdu nyanyian burung gereja yang membangun istananya di pohon palm samping kamarku.

Tak ada waktu untuk bersedih, tak ada tempat untuk mengeluh, tak cukup energi untuk berkeluh kesah.. Aku adalah bagaimana kuselesaikan hari ini.

TETAP SEMANGAT...
JUST DO IT..

Loyalitas Konyol...


Hari ini benar-benar menyebalkan... sangat-sangat menyebalkan.

Akhirnya kesabaran itu habis sudah, tak bisa lagi kutahan kemarahanku, tak bisa lagi kusembunyikan ledakan emosional itu. Biarlah, perduli setan dengan semua image, harga diri, sopan santun dan segala simbol-simbol kemunafikan lainnya..

Aku sudah muak...
Pada segala manipulasi, akal bulus dan senyuman palsu lainnya.
Pada segala basa basi yang tak penting.
seperti Kalian.... Gak penting, Gak ngaruh, kalian memuakkan...!!!

Kutuntaskan kemarahanku, kulepaskan atom-atom yang selama ini mengkristal.
Aku benci,Aku muak.....
Nikmatilah hidangan basi itu, nikmatilah kesuraman itu, ributkanlah hal-hal yang gak penting itu.. sampai kalian puas dan muntah.
Berharaplah pada kesepian, berTuhanlah pada kemunafikan, pupuk sesubur-suburnya iri hati dan dengki, biar tumbuh pohon besar pohon malapetaka yang rindang menaungi hati-hati yang busuk. Teruskanlah... teruskanlah.. jagalah dinasti kalian dengan baik, peliharalah.
Dan Jangan harap kegemilangan itu akan datang..

Hancurkan saja aku, biarkan menjadi puing-puing,
Lumatkan, biar menjadi debu agar aku bisa terbang terbawa angin,
menjauh dari kalian, dan menemukan tempat terbaik untuk menyusun puing-puing dan membangunnya menjadi menara yang tinggi.

Terima kasih atas segala pembelajaran terpahit, terima kasih atas segala pengalaman terburuk. Jauh sudah perjalanan hati untuk bersabar..
Kini tanda persimpangan telah terlihat, biarkan aku menujunya,
Beri aku jalan, beri aku selamat tinggal.

Jangan harapkan kembali hati yang tlah tersakiti...Aku berada di tempat yang salah, dengan orang-orang yang salah, dengan kehidupan yang salah.


hikcs...hicks....hicks....

CORE COMPETENCY


Puluhan ribu buruh di sejumlah daerah di Indonesia dirumahkan atau mengalami proses pemutusan hubungan kerja (PHK, menyusul krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat dan beberapa negara importir lain. Pesanan barang ekspor dari negara-negara tersebut menurun drastis, sehingga perusahaan yang menghasilkan produk ekspor, terpaksa merumahkan, bahkan mem-PHK karyawannya.

PHK bagi sebagian besar orang adalah sebuah momok yang menakutkan. Tuntutan kebutuhan hidup yang sangat tinggi membuat seorang kepala keluarga atau yang menjadi tulang punggung merasa depresi. Banyak diantara mereka yang mengalami kemunduran baik dalam ekonomi maupun status sosial. Gaya hidup yang selama ini dijalani terpaksa harus di ubah. Serta berbagai kesulitan-kesulitan lain yang tiba-tiba muncul menjadi persoalan berat.

Sebuah dialog televisi mengangkat tema "PHK dan Fenomenanya" inti dari dialog itu adalah bagaimana mentransformasi sebuah musibah PHK menjadi peluang. Ketika PHK itu datang, Banyak diantara kita yang hanya mengkonsentrasikan diri pada akibat-akibat negatif dari PHK. Namun tanpa kita sadari, ternyata banyak hal positif yang terlewat dari perhatian kita yang idealnya patut kita syukuri. Beberapa keuntungan (jika boleh dianggap keuntungan) dari PHK tersebut antara lain adalah:
1) Kita memiliki lebih banyak waktu luang yang dapat kita gunakan untuk keluarga, untuk membaca atau untuk menyalurkan hobi yang selama ini tidak sempat kita lakukan.
2) Dengan PHK kita terbebas dari segala sesuatu yang mungkin selama ini tidak kita sukai tetapi dengan terpaksa harus kita jalani, misalnya kita tidak suka dengan pekerjaan kita atau dengan atasan maupun dengan lingkungan kerja.
3) Kebebasan yang kita miliki dapat memberi kesempatan untuk kita melakukan sesuatu yang sangat kita sukai sekaligus mendatangkan keuntungan financial.
4) dan lain-lain.

Banyak diantara mereka yang mampu menciptakan peluang dari datangnya PHK mencapai sukses yang lebih tinggi. kemunduran ekonomi justru menjadi pemicu bagi mereka untuk membangun usaha sendiri. Tanpa disadari ternyata muncul jiwa enterpreneur yang selama ini tenggelam karena telah merasa nyaman dengan menjadi buruh. Perubahan pola pikirlah yang membuat seseorang mampu melakukan sesuatu yang selama ini kelihatannya mustahil. Pola pikir memberikan energi yang luar biasa, yang mampu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada pada tujuan yang telah ditetapkan. Tentu saja diiringi dengan komitmen dan motivasi yang tinggi.

Pada sesi dialog tersebut juga dicontohkan bagaimana sebuah pikiran mengarahkan gerakan tanpa sadar dengan sendirinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kita akan bisa ketika kita berfikir bahwa kita bisa. Di ilustrasikan dengan seseorang yang memegang sebuah pendulum, pendulum tersebut berada pada posisi bebas, dan kita bisa menggerakkan arah pendulum itu hanya melalui pikiran. Berhasil..!! tanpa menggerakkan tangan, host yang menjadi model mampu menggerakkan pendulum ke arah manapun sesuai dengan apa yg dipikirkannya. Begitu pula dengan hal nya pikiran kita akan mampu menentukan arah hidup kemana yang akan kita tuju.

Dengan PHK kita diharapkan mampu mengelola pikiran, mengarahkan ke arah mana yang kita inginkan. Selama ini tanpa disadari mungkin seseorang berbakat menjadi penulis, tapi karena pekerjaan yang menyita waktu maka jadilah dia hanya seorang buruh. Atau mungkin dia berbakat jadi seorang pengusaha, tapi karena terlena dengan kemapanan gaji maka jiwa enterpreneurnya menjadi lenyap.

Mudah-mudahan rekan-rekan yang saat ini terkena PHK dapat mengubah keadaan ini menjadi peluang yang justru membuahkan kesuksesan. Dengan menemukan core competency seseorang maka dapat menciptakan bisnis yang hebat, pekerjaan yang disukai juga finansial yang memadai... semoga.

SEDEKAH VS PEMILU


Selasa pagi 04.30 - 05.30 di salah satu tv swasta, ada acara tausyiah dari ustad Yusuf Mansyur, yang diangkat seperti biasa topik "SEDEKAH". Kali ini beliau membahas fenomena sedekah dikaitkan dengan utang. Bagaimana sedekah dapat membawa seseorang menemukan jalan untuk melunasi utang-utangnya. Intinya, jangan takut sedekah, karena sedekah itu tidak akan mengurangi harta kita tapi justru mengembalikannya dengan jumlah yang berlipat-lipat.
hhmmm.... sangat menarik. Tapi yang pasti luruskan niatnya dulu ya...

Allah sendiri telah menjanjikan, jika manusia mau bersedekah, maka Allah pasti akan menggantinya dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) kali lipat.
Dan, ini ada dasar hukumnya, yaitu tertulis di dalam Al-Qur'an Surat: 6, Ayat: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10 x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. Bahkan di dalam Al-Qur'an Surat: 2, Ayat: 261, Allah menjanjikan balasan sampai 700 x lipat.

Menurut ustad muda ini, dengan berpedoman pada Al-Qur'an, maka kita bisa membuat "hitung-hitungan" matematika, yang disebutnya sebagai MATEMATIKA DASAR SEDEKAH.
Dia memberikan ilustrasinya bahwa 10 - 1 bukan 9 tetapi 19 ... ini menggunakan dasar, bahwa Allah membalas 10 x lipat pemberian kita.
Sehingga kalau dilanjutkan, maka akan ketemu ilustrasi seperti berikut ini:
10 - 2 = 28 ; 10 - 3 = 37 ; 10 - 4 = 46 ; 10 - 5 = 55 ; 10 - 6 = 64 ; 10 - 7 = 73 ;
10 - 8 = 82 ; 10 - 9 = 91 ; 10 - 10 = 100

Begitu juga dengan konsep hutang, Beliau mengilustrasikan bahwa ketika seseorang memiliki hutang sebesar 100 juta maka dia sebaiknya sedekah sebanyak 10 juta untuk memancing jalan membayar hutangnya. Jika tidak mampu sepuluh juta maka sedekahlah 1 juta untuk memancing yang 10 juta tadi, jika tidak mampu juga, maka sedekahlah 100 ribu saja.
hhmm.. kalau dipikir-pikir bagaimana jalannya ya, kok bisa???

Tetapi hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil, dalam dunia barat pun, yang notabene sangat berbeda pandangan dengan Islam, mereka pun menyepakati hal itu. Dalam buku "Secret" dijelaskan bahwa jika seseorang fokus pada sesuatu dan benar-benar menginginkannya maka seluruh energi didunia ini akan mendukung dan memberikan jalan untuk mencapai apa yang kita inginkan.

btw, klo Indonesia mau terbebas dari hutang luar negeri pun, bisa juga kita pake konsep sedekah ya..he..he.. (mudah2an ada orang pemerintahan yang nonton acara itu)

ngomong-ngomong soal politik,
Sekarang nih lagi rame-ramenya pemilu, tanggal 9 kemaren rakyat Indonesia menggunakan haknya untuk mencontreng caleg. Meskipun hasil pemilu rada kisruh tapi ya syukurlah udah selesai. Tadi malem malah ada debat di TVone membuka wacana gimana klo pemilu di ulang... wah gila apa??). Pemborosan besar2an tuh, mending duitnya di sedekahin aja, gimana??

Jam 05.30 acara Ustad Yusuf Mansyur selesai, ah.. masih pagi, sambil sarapan nonton berita dulu nih.
Pagi ini kabar datang dari para caleg yang kecewa, ada caleg ibu muda yang bunuh diri gara2 kalah pemilu, si ibu malu dan stress karena sudah mengucurkan dana lebih dari 200 juta. Ada juga 7 caleg yang masuk UGD karena serangan jantung. Banyak kader-kader partai yang ribut ke KPU dan lain-lain.

Yang lucu lagi, ada caleg yang mengambil kembali televisi yang sudah disumbangkan. waduuuh.. bener-bener keterlaluan ya.

Nah temen-temen, gimana gak pusing tuh..
Seandainya saja uang itu untuk sedekah, seandainya saja tv itu ikhlas disumbangkan, andai saja para caleg sudah mempersiapkan mentalnya dengan baik maka mustahil hal-hal memalukan itu terjadi.
Penghamburan uang dan harta yang tidak ada gunanya, boro-boro diganti Allah berlipat-lipat, justru malu dan kerugian yang bertubi-tubi datang akibat obsesi berlebihan dan strategi yang salah.

ooohhh.. caleg ku sayang... caleg ku malang....

Wise Word


"The art of being wise is the art of knowing what to overlook"

"If you wait for the perfect moment when all is safe and assured, it may never arrive"

"Success is not the key to happiness. Happiness is the key to success. If you love what you are doing, you will be successful".

"If you think you can, you can. And if you think you can't, you're right".

"If you want to be happy, set a goal that commands your thoughts, liberates your energy, and inspire your hopes".

DREAMS


"Don't be afraid of the space between your dreams and reality. If you can dream it, you can make it so" (Belva Davis)

Kata-kata motivasi dari Belva Davis tersebut seringkali menginspirasi seseorang untuk optimis dalam mewujudkan harapannya. Berbagai cara dilakukan untuk membuat motivasi itu tetap tinggi. Tapi pengaruh lingkungan dan suasana hati membuat motivasi itu menjadi up and down. Sulit sekali menjaga konsistensi dan komitmen untuk mencapai apa yang kita impikan.

Dulu waktu kecil aku bermimpi untuk menjadi dokter. Lalu berubah ingin menjadi guru, kemudian ingin menjadi bintang film. Berubah-ubah seiring pengaruh disekitar kita. Seorang anak kecil, tidak takut bermimpi. Mereka dengan mudahnya menyebutkan cita-citanya, dan tanpa malu-malu dan tanpa hentinya membicarakan apa yang menjadi mimpi-mimpinya.

Tetapi saat ini, kenapa untuk memimpikan sesuatu, hal yang sulit sedikit saja, aku takut. Takut malu, takut gagal, takut diledek orang, takut dicemooh dan lain-lain. Sambil bermimpi, kita menghitung hambatan dan rintangan. Sambil berharap kita memprediksi kegagalan. Paradigma itulah yang mengkungkung pikiran kita.

Kenapa siiiiihhh??????????
Bukannya bermimpi itu wajib hukumnya dimiliki...

Mimpi harusnya bukan hanya milik anak kecil, mimpi harusnya dimiliki oleh setiap orang. Mimpi memberikan panduan setiap langkah-langkah kecil kita menujunya. Setelah satu mimpi berhasil dicapai, langkah berikutnya adalah membangun mimpi lainnya. Bebaskan pikiran, fokuskan pada tujuan, buang sumbatan-sumbatan di otak yang akan menghalangi mimpi-mimpi kita.

Tanpa mimpi, kita jadi dungu.
Tanpa mimpi, kita jadi batu.
Tanpa mimpi, kita jadi benalu.
Without dreams, we are nothing.