DREAMS


"Don't be afraid of the space between your dreams and reality. If you can dream it, you can make it so" (Belva Davis)

Kata-kata motivasi dari Belva Davis tersebut seringkali menginspirasi seseorang untuk optimis dalam mewujudkan harapannya. Berbagai cara dilakukan untuk membuat motivasi itu tetap tinggi. Tapi pengaruh lingkungan dan suasana hati membuat motivasi itu menjadi up and down. Sulit sekali menjaga konsistensi dan komitmen untuk mencapai apa yang kita impikan.

Dulu waktu kecil aku bermimpi untuk menjadi dokter. Lalu berubah ingin menjadi guru, kemudian ingin menjadi bintang film. Berubah-ubah seiring pengaruh disekitar kita. Seorang anak kecil, tidak takut bermimpi. Mereka dengan mudahnya menyebutkan cita-citanya, dan tanpa malu-malu dan tanpa hentinya membicarakan apa yang menjadi mimpi-mimpinya.

Tetapi saat ini, kenapa untuk memimpikan sesuatu, hal yang sulit sedikit saja, aku takut. Takut malu, takut gagal, takut diledek orang, takut dicemooh dan lain-lain. Sambil bermimpi, kita menghitung hambatan dan rintangan. Sambil berharap kita memprediksi kegagalan. Paradigma itulah yang mengkungkung pikiran kita.

Kenapa siiiiihhh??????????
Bukannya bermimpi itu wajib hukumnya dimiliki...

Mimpi harusnya bukan hanya milik anak kecil, mimpi harusnya dimiliki oleh setiap orang. Mimpi memberikan panduan setiap langkah-langkah kecil kita menujunya. Setelah satu mimpi berhasil dicapai, langkah berikutnya adalah membangun mimpi lainnya. Bebaskan pikiran, fokuskan pada tujuan, buang sumbatan-sumbatan di otak yang akan menghalangi mimpi-mimpi kita.

Tanpa mimpi, kita jadi dungu.
Tanpa mimpi, kita jadi batu.
Tanpa mimpi, kita jadi benalu.
Without dreams, we are nothing.