Demi Masa


"Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beramal sholeh dan nasehat-nasehati dalam kebenaran dan kesabaran" (QS: Ashr 1-3)

Kehidupan bukanlah sebuah lingkaran yang tiada akhir, tetapi kehidupan adalah sebuah garis lurus yang akan terputus pada satu titik.

Waktu...
Sebuah fenomena yang seringkali saya, anda dan kita semua abaikan. Seakan dia tidak akan pernah berakhir, seakan kita mampu memeluknya sampai kapanpun. Dengan mudah kita mengabaikan waktu, meremehkan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya telah selesai.
Bukankah kita telah diperintahkan untuk bersegera menyelesaikan suatu urusan dan mulai menyelesaikan urusan yang lain.

Waktu ... laksana sebuah menara kartu yang bila kita salah start diawal maka akan menjadi kesalahan yang beruntun tanpa dapat dapat cegah. Menghabiskan waktu berjam-jam didepan televisi untuk sebuah tayangan yang remeh-temeh seakan lebih penting dibandingkan sholat magrib. Menghabiskan seharian di mall seakan lebih penting dibandingkan membaca jurnal. Melahap sebuah novel dan komik menjadi agenda rutin sementara membiarkan Al-Quran harus menunggu dengan sabar.

Yaaah... waktu..
Akan terus berlari kencang sementara kita terseok-seok mengejarnya.
Dia akan meninggalkan kita dengan atau tanpa kita mampu mengiringi langkahnya.
Tanpa terasa, jam, menit, detik, hari, bulan dan tahun terus bergulir tanpa dapat dihentikan.
Semua yang menjadi rencana tetaplah menjadi rencana.
Semua yang tertinggal akan tetap tertinggal.
Hanya mereka yang fighter dapat terus survive.
Hanya mereka yang menghargai waktu akan dapat mengikuti titik akhir perjalanan dengan sempurna.

Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang menghargai waktu.

0 komentar:

Posting Komentar